Minggu, 15 April 2012

KLASIFIKASI BUNYI DAN CARA MENGHASILKANNYA


Berdasarkan rongga yang dilewati udara atau keluarnya arus 
ujar : 


Bunyi oral, bunyi yang dihasilkan dengan udara lewat rongga mulut.
Contoh: [b], [d] 

Bunyi nasal, bunyi yang dihasilkan dengan udara lewat rongga hidung. 
Contoh: [m], [n] 

Berdasarkan ada tidaknya hambatan udara atau cara artikulasinya : 

Bunyi vokal, bunyi yang dihasilkan dengan udara tanpa hambatan. 
Contoh: [a], [i], [u] 

Bunyi konsonan, bunyi yang dihasilkan dengan udara mengalami hambatan. Contoh: [b], [d] 

  • Dimana [b] mendapat hambatan dari kedua bibir, dan [d] mendapat hambatan pada ujung lidah(apeks) dan gigi atas. 

Bunyi semi vokal atau luncur, bunyi yang dihasilkan dengan udara meluncur (bukannya tanpa hambatan sama sekali). 
Contoh: [w], [y]. 

  • Bunyi [w] termasuk bilabial dan [y] termasuk bunyi laminopalatal 

Berdasarkan jenis hambatan :

Bunyi stop atau bunyi letus, bunyi yang dihasilkan dengan udara terhenti sama sekali dan dilepaskan dengan tiba-tiba. 
Contoh: [p], [b] 

Bunyi geser atau frikatif, bunyi yang dihasilkan dengan udara yang mengalami geseran. 
Contoh: [f], [s] 

Bunyi afrikat atau paduan, bunyi yang dihasilkan dengan udara yang tidak terhenti sama sekali dan juga tidak mengalami geseran.
Contoh: [c], [j] 

Bunyi lateral atau samping, bunyi yang dihasilkan dengan udara melalui sisi lidah yang menghalangi keluarnya udara. 
Contoh: [l] 

Bunyi getar, bunyi yang dihasilkan dengan cara udara tergetar di dalam mulut yang disebabkan oleh getaran lidah. 
Contoh: [r]

  
Berdasarkan besar kecilnya getaran pita suara dan besarnya udara yang keluar dari paru-paru :


Bunyi bersuara, bunyi yang dihasilkan dengan udara besar sehingga pita suara mengalami getaran besar. 
Contoh: [b], [g]. 

Bunyi tak bersuara, bunyi yang dihasilkan dengan udara kecil, sehingga pita tidak mengalami getaran besar. 
Contoh: [p], [c]. 


Berdasarkan alat ucap yang menghasilkannya :


Bunyi labial, bunyi yang dihasilkan bibir atas dan bawah. 
Contoh: [w], [p]. 

Bunyi labiodental, bunyi yang dihasilkan bibir bawah dan gigi atas. 
Contoh: [f] 

Bunyi apikodental, bunyi yang dihasilkan gigi atas dan bawah serta ujung lidah. 
Contoh: [t]. 

Bunyi apikoalveolar, bunyi yang dihasilkan oleh ujung lidah dan pangkal gigi (alveolum). 
Contoh: [n]. 

Bunyi apikopalatal, bunyi yang dihasilkan oleh ujung lidah dan langit-langit keras. Bila ujung lidah itu membalik ke arah belakang, maka bunyi yang dihasilkan adalah bunyi retrofleks. 
Contoh: [d]. 

Bunyi laminoalveolar, bunyi yang dihasilkan oleh daun lidah (lamina) dan pangkal gigi (alveolum). 
Contoh: [s]. 

Bunyi laminopalatal, bunyi yang dihasilkan oleh lamina dan langit-langit keras. 
Contoh: [c], [j]. 

Bunyi dorsovelar, bunyi yang dihasilkan oleh punggung lidah (dorsum) dan langit-langit lunak (velum). 
Contoh: [k], [g]. 

Bunyi uvula, bunyi yang dihasilkan oleh belakang lidah dan anak tekak (uvula). 
Contoh: [q]. 

Bunyi faringal, bunyi yang dihasilkan atau yang proses penghasilannya berada di dalam rongga faring. 
Contoh: [h]. 

Bunyi Keras(fortis) , bunyi yang dihasilkan karena penafasan yang kuat dan otot tegang. 
Contoh: [t], [k], dan [s] 

Bunyi Lunak (lenis), bunyi yang dihasilkan karena pernafasan lembut dan otot kendur. 
Contoh: [d], [g], dan [z] 

  • Bunyi rangkap vocal (Diftong) seperti bunyi [a] dan [i] pada kata < lantai> dan <serai>  
  • Bunyi rangkap konsonan (Monoftong) seperti bunyi [k] dan [l] pada kata <klasik> dan <klitika>. 





TENTANG PGSD

Program PGSD jenjang sarjana (SI) hadir sebagai upaya untuk merespon (1) tuntutan masyarakat akan adanya peningkatan kualitas akademik tenaga pendidik dan (2) amanat undang-undang No.14 th 2005 tentang guru dan Dosen.


Guru menjadi ujung tombak dalam pembangunan pendidikan nasional. Utamanya dalam membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal.

Guru profesional dan bermartabat menjadi impian kita semua karena akan melahirkan anak bangsa yang cerdas, kritis, inovatif, demokratis, dan berakhlak.

Guru profesional dan bermartabat memberikan teladan bagi terbentuknya kualitas sumber daya manusia yang kuat. Sertifikasi guru mendulang harapan agar terwujudnya impian tersebut. Perwujudan impian ini tidak seperti membalik talapak tangan.

Karena itu, perlu kerja keras dan sinergi dari semua pihak yakni, pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan guru untuk membuat suatu wadah pendidikan yang mencetak kader-kader pendidik dengan kemampuan memadahi, maka dari jurusan PGSD inilah semua harapan bangsa tergengam.

Kita berikan pendidikan anak bangsa dengaan PGSD.